
Karakteristik peserta didik saat ini lebih mengarah pada sesuatu yang mudah dan cepat. Seperti saat ini, peralihan dari pembelajaran jarak jauh ke pembelajaran tatap muka membuat peserta didik merasa bosan pada saat di kelas karena terbiasa mendapatkan materi dari guru tanpa harus mencari dari sumber lainnya. Peserta didik juga kurang memahami dalam membaca materi yang diberikan, sehingga pada saat diberikan suatu tugas mereka hanya mencari dari satu sumber saja.
Selain itu, pendidik lebih sering memberikan materi ajar, bukan peserta didik yang mencoba mengeksplorasi materi. Kondisi ini juga ditambah dengan kurangnya pemanfaatan media ajar dan model pembelajaran inovatif yang diimplementasikan pendidik di kelas sehingga mempengaruhi iklim belajar di kelas.
Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara dengan teman sejawat, kepala sekolah dan pakar (Dosen), penyebab kemampuan literasi peserta didik masih kurang yaitu:
- Peserta didik merasa jenuh dalam pembelajaran.
- Kurangnya perhatian pendidik dalam pembelajaran literasi peserta didik.
- Peserta didik belum memahami inti dari suatu bacaan.
Tantangan ini berdampak pada proses pembelajaran, adapun tantangan yang terjadi saatpembelajaran yaitu :
- Karakteristik peserta didik yang merupakan peralihan dari pembelajaran jarak jauh ke pembelajaran tatap muka, sehingga mereka lebih cenderung melihat gawai.
- Peralihan dari SMP ke SMK yang membuat mereka lebih senang mengobrol dengan temannya dibandingkan mendengarkan atau memperhatikan pembelajaran.
- Penggunaan media ajar yang digunakan oleh pendidik sebelumnya kurang menarik, sehingga saat diberikan media baru peserta didik masih abai sebelum diminta oleh pendidik untuk memperhatikan.
Penggunaan media membutuhkan supply energi listrik yang baik. Sehingga jika terjadi pemadaman, pendidik harus mampu mengarahkan peserta didik untuk tetap fokus dalam pembelajaran.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut dari hasil alternatif solusi yaitu:
- Menerapkan inovasi dalam pembelajaran
- Pembelajaran tidak tergantung dari materi pembelajaran yang ada pada buku teks.
- Mengimplementasikan hal- hal baru yang menurut pendidik sangat cocok dan relevan dengan masalah yang sedang dipelajari peserta didik.
- Pendidik harus memiliki pemahaman terhadap media pembelajaran.
- Pendidik perlu berlatih dengan berbagai macam model pembelajaran.
- Kesadaran pendidik untuk belajar mandiri dalam mempelajari media interaktif atau pembelajaran inovatif.
Dari hasil alternatif solusi di dapat solusi yang akhirnya dipilih, sehingga pada pelaksanaannya:
- Model Discovery learning digunakan dalam pembelajaran sehingga mendorong aktivitas peserta didik. Peserta didik dapat mencari pengembangan materi melalui gawai dan diskusi bersama kelompok.
- Media pembelajaran yang digunakan berbasis android dengan penggunaan video, dan juga Quiziz sebagai media evaluasi. Sehingga peserta didik tidak merasa bosan dengan evaluasi yang dilakukan. Meskipun saat pemberian video terjadi pemadaman listrik, pendidik mencoba mengarahkan peserta didik untuk mencari materi melalui gawai. Sehingga pembelajaran masih tetap berlangsung meskipun video tidak terselesaikan. Penggunaan pembelajaran juga sudah berbasis TPACK sehingga peserta didik lebih bersemangat dan tidak bosan dalam pembelajaran.
- Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi dan penugasan. Peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 peserta didik. Peserta didik akan berdiskusi terkait materi yang diberikan serta diberikan penugasan untuk membuat sebuah mind mapping mengenai bagaimana listrik itu bisa sampai di rumah.
Dalam pelaksanaannya pendidik menggunakan proyektor untuk menampilkan media yang digunakan. Peserta didik juga menggunakan gawai sebagai sarana mencari informasi terkait materi yang sedang dipelajari. Pendidik mengarahkan pesera didik untuk membuat mind mapping/ peta konsep dengan bahan yang digunakan kertas A3 dan pewarna, adapula yang menggunakan kertas lipat sesuai dengan kreasi peserta didik.
Dampak dari penerapan model pembelajaran discovery learning dipadukan dengan media pembelajaran berbasis TPACK membuat peserta didik merasa senang dan tidak bosan dalam pembelajaran. Peserta didik juga dapat mencari pengembangan materi pembelajaran dengan memanfaatkan gawai yang mereka miliki. Peserta didik dituntut untuk memahami bacaan yang mereka peroleh dari mesin pencarian yang nantinya dituangkan kedalam sebuah mind mapping/peta konsep. Dengan begiu, peserta didik menjadi termotivasi dalam belajar, dan berkolaborasi bersama rekannya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Keaktifan peserta didik juga meningkat dari yang sebelumnya hanya berpusat pada pendidik, sekarang peserta didik yang harus mampu mengembangkan pemahamannya.
Dari hasil kegiatan ini, terlihat kemampuan peserta didik dalam literasi meningkat. Hal ini dibuktikan dari hasil evaluasi yang diberikan sekitar 70% peserta didik dapat menyelesaikan soal dengan baik.
Penulis : Dewi Lufi S.Pd.